Woow Sungguh Terlalu !!!
Innalillahi... hanya kata ini yang terucap pada akhlaq seorang oknum syabab HTI yang malah menghina da'i kondang tersebut (UJE).
Matinya akhlaq oknum Syabab HTI kepada seorang yang mestinya kita hormati lantaran aktivitas dakwahnya dan juga sebagai seorang muslim yang telah meninggal. Sehingga banyak sekali yang menyayangkan sikap yang Oknum Syabab HTI yang tidak beradab terhadap sebagaimana adab Islam kepada orang yang sudah meninggal, apalagi seorang da’i yang dihormati banyak kalangan.
Islam sangat memandang ketinggian akhlaq, bahkan kepada seorang yang telah meninggal.
Apakah oknum Syabab HTI ini tidak pernah diajarkan mengenai adab membicarakan orang yang telah meninggal?
Apakah oknum Syabab HTI ini tidak pernah diajarkan mengenai adab membicarakan orang yang telah meninggal?
Diriwayatkan oleh Imam Nasa’I dengan sanad yang shahih dari Aisyah, beliau mengatakan, “Ada seorang yang menyebut-nyebut aib orang yang sudah mati di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Janganlah kalian menyebut-nyebut orang yang sudah meninggal di antara kalian kecuali dengan kebaikan.”
Atau
Diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dengan sanad yang shahih dari Aisyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dengan keluarganya. Aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku. Jika shahabat kalian meninggal dunia maka biarkanlah dia (jangan sebut-sebut kejelekannya).”
Umat Islam di Indonesia mengakui siapa Ustad Jeffry Al Buckhori, bagaimana kiprahnya dalam dakwah Islam beliau, terlepas dari beberapa kesalahan masa lalu atau bahkan dianggap tidak lulus pesantren karena itu apakah beliau dianggap bukan seorang ustad!?
Padahal, para sahabat dan bahkan Rasulullah SAW, sendiri bukan orang-orang yang lulus dari pesantren. Tetapi mereka adalah para ustad dan da'i yang menyeru kepada Islam. Dan tidak pernah menyeru kepada Khilafah dalam dakwahnya.
Selayaknya seorang alim harusnya kita hormati, apalagi ketika setelah kematian beliau.
Jangan sampai ashabiyah terhadap golongannya sendiri (Hizbut Tahrir Indonesia) lalu merasa bahwa tidak ada orang baik jika bukan dari HTI. Sungguh ini anggapan yang bathil dan ciri kaum khawarij yang nista.
Entah pola pengajaran seperti apa yang dipakai oleh Hizbut Tahrir Indonesia sehingga menelurkan seorang oknum yang lebih bersemangat terhadap syariah dan khilafah tetapi tidak mempunyai adab yang baik terhadap sesama muslim. Hingga sampai
seorang yang alim (Insya Allah) dan telah meninggal harus di cela dan dihinanya.
Sungguh, kami umat Islam tidak rela jika seorang ustad sebagaimana almarhum UJE dicela oleh Oknum Syabab HTI tersebut. Selanjutnya, lihat kebawah:
Dan anehnya juga, berita yang hotnews mengenai meninggalnya UJE, yang merupakan juga termasuk seorang tokoh umat Islam, tidak terdapat di Situs Hizbut Tahrir Indonesia. Padahal seringkali berita-berita di situs mereka update dalam pemberitaan hal-hal berita umum.
Entah ada korelasi apa antara oknum Syabab HTI yang mencela dai kondang UJE, dengan situs HTI yang tidak memberitakan berita fenomenal pada hari Jum'at 26 April 2013 sekarang ini. Padahal jika dilihat terdapat update berita pada hari Jum'at tanggal 26. Sedangkan ketika kita cari di google dengan mengetik site:hizbut-tahrir.or.id pada beberapa keyword mengenai Ustad Jeffry, atau UJE, Ustad UJE, dsbnya. Kita tidak menemukan berita tersebut di google.
Entah, bisa jadi setelah artikel ini dimuat, bisa jadi situs HTI akan memberitakan meninggalnya UJE. Untuk mengimbangi bengalnya oknum Syabab HTI yang menghina UJE tersebut. Semoga saja, dan kita harapkan seperti itu.
Harapan kami sebagaimana umat Islam yang lain, adalah terjaga dari mulut-mulut kasar oknum syabab HTI yang selalu membicarakan sesuatu yang membuat umat Islam mengelus dada atas ketidak beradaban dalam akhlaq seorang muslim. Padahal Rasulullah SAW membenci sikap-sikap seperti itu.
Ingatkah dengan para sahabat dan ulama terdahulu telah memberikan teladan tentang bagaimana menjaga lisan dari perkataan sia-sia dengan diam. Abu Bakar RA sampai meletakkan kerikil di dalam lisannya karena khawatir telanjur mengeluarkan kata-kata tidak berguna. Ketika ditanya, beliau menjawab sambil menunjuk lisannya, ‘‘Inilah yang menjerumuskan aku pada jurang kecelakaan.’‘
Semoga ayat ini menjadi pengingat bagi oknum syabab HTI tersebut yang sudah keluar rambu-rambu Islam:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [Al-Hujurat : 12]
Oleh: Abu Jaisy
sumber: http://www.suaranews.com/2013/04/ramai-mendaokan-uje-oknum-syabab-hti.html
0 komentar:
Posting Komentar